Makna yang tertuang dalam sumpah pemuda terasa sangat mendalam karena berisikan cita-cita pemuda dan pemudi saat itu untuk mempersatukan seluruh rakyat dalam bangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda, segenap pemuda-pemudi diajak untuk saling menjaga tanah air Indonesia dalam hal apapun. Semenjak Indonesia menyatakan kemerdekaannya, maka setiap tanggal 28 Oktober Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda.
Sebetulnya, isi dari Sumpah Pemuda ini menyasar kepada pemuda dan pemudi di Indonesia tanpa terkecuali. Seseorang dianggap masih layak disebut sebagai pemuda dan pemudi ketika masih dalam usia produktif yaitu 15-65 tahun yang dikriteriakan oleh WHO (World Health Organization). Di Indonesia sendiri, pemuda dan pemudi mempunyai batasan usia yaitu dari 16-30 tahun menurut UU Nomor 40 Tahun 2019 tentang Kepemudaan. Namun, perbedaan batasan usia tidak menjadi penghalang untuk menanamkan makna Sumpah Pemuda kepada masyarakat dengan usia produktif khususnya bagi para pelajar.
Sumpah Pemuda yang dicetuskan dengan semangat berkobar-kobar oleh pemuda dan pemudi saat itu memberikan semangat untuk para generasi penerus khususnya pelajar. Semangat yang ditunjukkan melalui bunyi Sumpah Pemuda dapat menjadi contoh bagi pelajar untuk semangat dalam melakukan sesuatu. Di era globalisasi saat ini, segala fasilitas yang disediakan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari sangat mudah untuk didapatkan. Bahkan, ada kebutuhan yang dapat kita peroleh dengan mudah hanya dengan menekan tombol, sebagai berikut:
- Kita bisa bayangkan pada kondisi pemuda dan pemudi pada era Sumpah Pemuda saat itu. Pada era Sumpah Pemuda atau tepatnya pada tahun 1928, kehidupan pemuda dan pemudi tidak makmur seperti sekarang ini.
- Mereka harus bersusah payah bekerja dan bersekolah untuk memenuhi kebutuhannya, karena pandangan pemuda dan pemudi saat mempunyai daya juang yang sangat tinggi untuk memperoleh sesuatu.
- Jika kita bandingkan dengan mental pelajar saat ini, rasanya sudah berbanding terbalik. Dampak globalisasi yang sudah mencapai di berbagai aspek membuat beberapa pelajar menjadi kurang mempunyai rasa semangat untuk berjuang.
- Kecenderungan untuk menyerah dan mengambil jalan pintas masih sangat mudah ditemui di beberapa kalangan pelajar.